Total Pageviews

Thursday, October 23, 2014

Rasio Aktivitas



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun berhasil tidaknya perusahaan dalam mencari keuntungan dan mempertahankan perusahaannya tergantung pada manajemen keuangan. Perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang sehat dan efisienuntuk mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh sebab itu, kinerja keuangan merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan didalam persaingan bisnis untuk mempertahankan perusahaannya.
Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan keuangan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk membandingkan kondisi persusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun 2 sekarang apakah perusahaan tersebut meningkat atau tidak sehingga perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya. Kinerja adalah sesuatu yang ingin dicapai, untuk melakukan sesuatu yang ingin dicapai oleh seseorang. Jadi kinerja perusahaan adalah proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan perusahaan untuk memberikan solusi dalam pengambilan suatu keputusan yang tepat pada suatu periode tertentu.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Salah satu rasio yang digunakan adalah rasio aktivitas yang digunakan untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut pokok permasalahannya adalah :
1.      Apa tujuan dan manfaat dari rasio aktivitas ?
2.      Apa saja jenis-jenis rasio aktivitas ?
3.      Bagaimana cara perhitungan menggunakan rasio aktivitas ?
C.    Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah Rasio  aktivitas dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan finansial perusahaa, dan diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengefisiensi penggunaan segala jenis sumber daya yang da pada perusahaan tersebut.
D.    Metode
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas dalam laporan keuangan. Jenis sumber data yang digunakan menggunakan data sekunder dari berupa data dari buku dan laporan keuangan di internet.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI RASIO AKTIVITAS
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya.Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva.Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragam unsure aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya.
Menurut Kasmir “Analisis Laporan Keuangan” Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya dapat dikatakan pula rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Menurut Irham Fahmi “Analisis Kinerja Keuangan” Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan.
Menurut Dermawan Syahrial dan Djahotman Purba “Analisa Laporan Keuangan” Rasio aktivitas menggambarkan kemampuan perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam memperoleh penghasilan melalui penjualan dan rasio aktivitas tidak semata-mata mengukur tinggi rendahnya rasio yang dihitung untuk mengetahui baik atau tidaknya keuangan perusahaan, hal ini dikarenakan rasio aktivitas untuk mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai target atau sasaran yang telah ditentukan dan hasil perhitungan rasio aktivitas bukan dalam persentase melainkan berapa kali atau beberapa hari.

B.     TUJUAN RASIO AKTIVITAS (Activity Ratio)
Beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dari penggunaan rasio aktivitas antara lain:
·         Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
·         Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable), dimana hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
·         Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.
·         Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan (working capital turn over).
·         Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
·         Untuk mengukur penggunaan semua  aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan.

C.     MANFAAT RASIO AKTIVITAS (Activity Ratio)
Beberapa manfaat yang dapat dipetik dari rasio aktivitas, yakni sebagai berikut:
1.    Dalam bidang piutang.
a.       Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih selama satu periode. Kemudian, manajemen juga dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan.

b. Manajemen dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan piutang (days of receivable) sehingga manajemen dapat pula mengetahui jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
2.    Dalam bidang sediaan
Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan  dalam gudang. Hasil ini dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau rata-rata industri. Kemudian perusahaan dapat pula membandingkan hasil ini dengan pengukuran rasio beberapa periode yang lalu.
3.    Dalam bidang modal kerja dan penjualan
Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau dengan kata lain, berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan.
4.    Dalam bidang aktiva dan penjualan
a.    Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
b.    Manajemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan dalam suatu periode tertentu.
D.  JENIS – JENIS RASIO AKTIVITAS
Rasio aktivitas yang dapat digunakan manajemen untuk mengambil keputusan terdiri dari beberapa jenis. Penggunaan rasio yang diinginkan sangat tergantung dari keinginan manajemen perusahaan, artinya lengkap tidaknya rasio aktivitas yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai pihak manajemen perusahaan tersebut. Berikut ini ada beberapa jenis-jenis rasio aktivitas yang dirangkum dari beberapa ahli keuangan yaitu:

1)      Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah (dibandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah adaover investment dalam piutang. Hal yanng jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksessan penagihan piutang
Perputaran piutang dapat diukur dengan rumus :

Makin tinggi rasio (turnover) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.

2)      Perputaran persediaan (Inventory Turn Over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan ini berputar dalam 1 periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan.
Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang.Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang  memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan.
 Dapat pula diartikan bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam 1 tahun. Semakin kecil rasio ini semakin jelek,demikian pula sebaliknya. Turunan dari perputaran sediaan adalah jumlah hari untuk menjual sediaan (days to sell inventory)
Rasio perputaran persediaan dihitung dengan rumus:

3)      Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
Merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama satu periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau dalam satu periode. Untuk mengukur rasio ini, kita membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. Dari hasil penilaian, apabila perputaran modal kerja yanng rendah dapat diartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu besar. Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu kecil.
Yang dimaksud dengan modal kerja bersih (net working capital) adalah total aktiva lancar dikurangi total kewajiban lancar. Modal kerja bersih rata-rata adalah modal kerja bersih awal ditambah modal kerja bersih akhir dibagi dua. Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan (Riyanto, 2008:335).

Perputaran modal kerja dihitung dengan rumus:



4)      Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dai tiap rupiah aktiva.
Total assets turn over merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu periode tertentu.
Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19).

Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar.

Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.


Total assets turn over dihitung sebagai berikut:


5)      RasioPerputaranAktivaTetap (fixed assets turnover)
Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap.Fixed assets turn over mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap (Sawir, 2003:17).

Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan hal-hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.

Perputaran aktiva tetap dihitung dengan rumus:

Ø  Rata-rata umur piutang
Rasio ini mengukur efisiensi pengolahan piutang perusahaan, serta menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas. Rata-rata umur piutang ini dihitung dengan membandingkan jumlah piutang dengan penjualan perhari. Dimana penjualan perhari yaitu penjualan dibagi 360 atau 365 hari.

Rata-rata piutang ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

E.     CONTOH SOAL
Menghitung rasio aktivitas (Coverage Ratios)

Neraca PT. Yumiko Maharani, Tbk
Per 31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan)
.
Pos-Pos Neraca
2005
2006
Aktiva Lancar


Kas
250
260
Giro
350
300
Surat-surat berharga
140
160
Piutang
550
360
persediaan
250
310
Aktiva lancar lainnya
100
150
Total aktiva lancar (Current Asset)
1.640
1.340
Aktiva Tetap


Tanah
900
1.000
Mesin
1.050
1.050
Kendaraan
650
750
Akumulasi Penyusutan
(200)
(250)
Total Aktiva Tetap
2.400
2.550
Aktiva Lainny


Total Aktiva Lainnya
160
110
Total Aktiva
4.200
4.000
Utang Lancar


Utang Bank (10%)
500
550
Utang dagang
200
200
Utang lainnya
50
0
Total utang lancar
750
750
Utang jangka panjang


Utang bank (10%)
900
750
Utang obligasi (8%)
400
400
Total utang jangka panjang
1.300
1.150
Ekuitas


Modal setor
1.600
1.600
Cadangan laba
650
500
Total ekuitas
2.250
2.100
Total pasiva
4.200
4.000


Neraca PT. Yumiko Maharani, Tbk
Laporan Laba Rugi
Per  31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan)

Komponen R/L
2005
2006
Total penjalan
5.950
5.550
Harga Pokok Penjualan
4.050
3.850
Laba Kotor
1.900
1.700
Biaya Operasi


Biaya umm dan administrasi
185
200
Biaya penjualan
145
180
Biaya lainnya
40
30
Total biaya operasi
370
410
Laba kotor operasi
1530
1.290
Penyusutan
200
250
Pendapatan bersih operasi
1.330
1.040
Pendapatan lainnya
470
260
EBIT
1.800
1.300
Biaya bunga


Bunga bank
140
130
Bunga obligasi
40
40
Total Biaya bunga
1.440
1.340
EBT
1.620
1.130
Pajak (20%)
324
226
EAIT
1.296
904
Earning per share



Menghitung rasio aktivitas dengan ;
1.      Receivable Turn over (perputaran pitang)
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.Semakin tinggi rasio ini menunjukkan, bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunyakondisi ini bagi perusahaan semakin baik. sebaliknya semakin rendah rasio inimaka perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dankesuksesan penagihan piutang

Rumus :
Untuk mencari Receivable Turn Over tahun 2005 dan 2006 maka :
Dik : Penjualan Kredit = total penjualan
Rata-rata piutang = Piutang
§  untuk tahun 2005
Receivable Turn Over  =    11,81 atau 12 kali
§  untuk tahun 2006
Receivable Turn Over       15,41 ata 15 kali
artinya perputaran piutang untuk tahun 2005 12 kali dibandingkan penjualan dan perputaran piutang untuk tahun 2006 adalah 15 kali dibandingkan penjualan.
Jika rata- rata industri unutk perputaran piutang adalah 15 kali, maka untuk tahun2005 dapat dikatakan penagihan piutang yang dilakukan manajemen dapat dianggaptidak berhasil, Namun untuk tahun 2006 (15.41 kali) dianggap berhasil karenamelebihi angka rata rata industri.

2.      Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)
Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapakali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam satu periode.
Rasio ini dikenal dengan rasio perputaran persediaa.Rasio ini juga dapatmenunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun.Semakin tinggi rasio ini maka hal ini menunjukkan perusahaan bekerja.
Semakin efisien dan likuid persdian semakin baik. Demikian pula apabila sebaliknya, maka perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan yang meneumpuk, hal ini akan mengakibatkan investasi dalam tingkat pengembalian yang rendah.
Rumus :
Dik : Penjualan (sale)
         Persedian (Inventory)
§  Untuk 2005
Inventory Turn Over      23,8 atau 24 kali
Rasio ini menunjukkan 24 kali persediaan barang dagangan diganti dalam satutahun. Apabila rata-rata industri untuk inventory turn over adalah 20 kali, berarti inventory turn over lebih baik. Perusahaan tidak menahan persediaan dalam jumlahyang berlebihan (tidak produktif).
§  Untuk 2006
Inventory Turn Over      17,9 atau 18 kali
            Rasio ini menunjukkan 18 kali persediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun. Apabila rata-rata industry untuk inventory turn over dadalah 20 kali, berarti inventory turn over kurang baik. Perushaan menahan persdiaan dalam jumlah yang melebihi (tidak produkti).

3.      Perputaran modal kerja
Rumus :
§  Untuk tahun 2005
Perputaran modal kerja      3,62 atau 3,7 kali
perputaran modal kerja tahun 2005 sebanyak 3.7 kali, artinya setiap Rp.1,- modalkerja dapat menghasilkan Rp. 3.7 penjualan.
§  Untuk tahun 2006
Perputaran modal kerja      4,14 atau 4 kali
perputaran modal kerja tahun 2006 sebanyak 4 kali, artinya setiap Rp.1,- modalkerja dapat menghasilkan Rp. 4 penjualan.
Terlihat ada kenaikan rasio perputaran modal kerja dari tahun 2005 ke 2006, hal ini menunjukkan ada kemajuan yang diperoleh manajemen. Namun jika rata-rata industry untuk perputaran modal kerja adalah 6 kali, keadaan perusahaan untuk tahu 2005 dan 2006 dinilai kurang baik karena masih di bawah dari
Rata-rata industry. Dalam hal ini manajemen harus bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan rasio perputaran modal kerja hingga minimal mencapai hingga minimal sama dengan rasio rata-rata industry.
4.  Fixed Asset Turn Over
Rumus :
Dik : Penjualan = sales
        Total aktiva = total fixed assets
§  Untuk tahun 2005
Total aseets trun over      2,479 atau 2,5 kali
perputaran aktiva tetap tahun 2005 sebanyak 2,5 kali. Artinya setiap Rp. 1,- aktivatetap dapat menghasilkan Rp. 2,5 penjualan.
§  Untuk tahun 2006
Total aseets trun over      2,176 atau 2,2 kali
perputaran aktiva tetap tahun 2006 sebanyak 2,2 kali. Artinya setiap Rp. 1,- aktivatetap dapat menghasilkan Rp. 2,2 penjualan.

Kondisi perusahaan sangat tidak mengembirakan karena terjadi penurunan rasio dari tahun 2005 ke 2006 lebih-lebih lagi jika dibandingkan dengan rata-rata industry untuk total asset trun over yaitu 5 kali, berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang dimiliki jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

5.      RasioPerputaranAktivaTetap (fixed assets turnover)
Rumus :
Dik : penjualan  seales
Aktiva tetap  asset
§  Untuk tahun 2005
Fixed assets trun over      atau 1,42 kali
perputaran total aktiva tahun 2005 sebanyak 1,42 kali. Artinya setiap Rp.1,- aktivadapat menghasilkan Rp. 1,42 penjualan.

§  Untuk tahun 2006
Fixed assets trun over      atau 1,4 kali
perputaran total aktiva tahun 2006 sebanyak 1,4 kali. Artinya setiap Rp.1,- aktivadapat menghasilkan Rp. 1,4 penjualan.

Hasil Pengukuran :

Dari pengukuran rasio di atas dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan sepertiyang terlihat dalam tabel berikut ini.

No
Jenis Ratio
2005
2006
Standar industri
1
Raceivable trun over
12 kali
15 kali
15 kali
2
Inventory turn over
24 kali
18 kali
20 kali
3
Working capital trun over
3,7 kali
4 kali
6 kali
4
Fixed assets trun over
2,5 kali
2,2kali
5 kali
5
Total assets trun over
1,42 kali
1,4 kali
2 kali

Receivable turn over atau perputaran piutang tahun 2005 ke taun 2006 meningkat, yaitu 12 kali menjadi 15.5 kali. Ini berarti semakin baik karena modal kerja yang tertanam semakin kecil. Sementara itu,rata-rata industri sebesar 15 kali, yang berarti peningkatannya terjadi melebihi rata-rata industri.
I           nventory turn over terlihat terjadi penurunan 24 kali pada tahun 2005 dan turun18 kali di tahun 2006. Sementara itu, rata-rata industri untuk inventory turn over adalah 20 kali. Maka, perusahaan dikatakan menurun pada tahun 2006 karena di bawah rata-rata industri.
Untuk rasio working capital turn over terjadi sedikit kenaikan dari tahun 2005 ke tahun2006, yaitu dari 3.7 kali menjadi 4 kali. Jika rata-rata industri adalah 6 kali rasio perusahaan ini untuk tahun 2005 adalah 3.7 kali dan tahun 2006 adalah 4 kali kurang baik karena masih di bawah rata-rata industri.
Untuk rasio fixed assets turn over terjadi pernurunan dari tahun 2005 sebesar 2.5 kaliturun di tahun 2006 menjadi 2.2 kali. Kedua rasio ini kurang baik karena masih di bawah rata-rata industri. Artinya penggunaan aktiva oleh perusahaan kurang efisiendibandingkan dengan perusahaan lain.
Sementara itu untuk rasio total assets turn over juga terjadi penurunan di mana semulatahun 2005 sebesar 1.42 kali, turun pada tahun 2006 menjadi hanya sebesar 1.4 kali. Sementara itu rata-rata industri total assets turn over adalah 2 kali maka, rasio perusahaan beroperasi kurang baik. Artinya perusahaan menggunakan aktivanya kurangefisien dibandingkan dengan perusahaan lain.






BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa Rasio aktivitas itu merupakan suatu cara untuk mengetahui bagaimana perusahaan me-manage sumber daya yang dimiliki untuk kefektifan perusahaan yang tengah berjalan tiap harinya. Dengan menggunakan menggunakan rasio aktivitas maka perusahaan dapat membandingkan kemampuan sumber daya yang dimiliki dangan industry sejenis.
            Jenis – jenis rasio aktivitas :
1.      Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over)
2.      Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)
3.       Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
4.      Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)
5.      Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)


B.     SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran yang perludiperhatikan sebagai masukan, sebagai berikut :
1.      Perusahaan harus lebih efisien dala menggunakan aktiva
2.      Sumber daya yang ada pada perusahaan harus digunakan dengan bijaksana
3.      Manajemen perusahaan harus mengetahui berapa penjualan yang didapat dari setiap modal kerja





Daftar Pustaka
Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Fahmi,irham. 2011. Anallsis laporan kuangan. Alfabet CV : Jakarta.

Blog Archive